Sejak Dulu Global

Demokrasi merupakan pemikiran import yang tentunya membutuhkan penyesuaian kultural suatu bangsa. Prinsip demokrasi yang saya pahami sebagai individu adalah bukan kebebasan absolut, melainkan adalah sebuah diskusi. Dalam diskusi itu kita memerlukan hasil (output) yang biasnya menerangi seluruh ruang.

Dahulu kala saat zaman feodal (kerajaan) lagi trend, kebiasaan diskusi adalah suatu keharusan dan sudah berakar sampai sekarang. misalnya membicarakan tentang masalah keluarga dimana untuk mengambil suatu keputusan, dikumpulkanlah semua elemen dalam keluarga. tetapi adakalanya pendapat itu susah untuk bertemu, nah disitu menurut kebiasan kultural, diperlukan unsur individu yang diterjemahkan dalam kata "Perintah".

Para raja dan segenap jajarannya (Penasehat, para cendekia, ksatria, rakyat) sebenarnya telah menerapkan unsur inti dalam demokrasi. Mereka melalui berbagai tahapan pengambilan keputusan , (Usulan dari individu atau rakyat, kemudian di musyawarahkan, ditimbang, disosialisasikan, kemudian diputuskan).

Jadi hal itu bukan nilai lokal, mereka sangat bernilai global... dan itu yang dilakukan oleh individu2 musim demokrasi (Para legislatif, pemerintah, rakyat). Semua itu diakomodir dalam suatu undang-undang kerajaan serta nilai2 moral yang tak tertulis yang kita kenal dengan Adat. (OPINIKU: SUHUD MADJID)


Share on Google Plus

About dimensi_akal

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment